Dihalaman belakang rumahmu;
Ku menatap langit,
Mencoba temukan setitik cahaya,
Diantara guratan sendu langit malam,
Mencoba tuk tersenyum,
Walau ku harus menunggu,
Semua tentangmu,
Tertulis abadi,
Diatas langit dengan sisa purnama,
Tampak keindahan di baliknya,
Meretas sisa senggama kita semalam,
Mencoba kembali ketempat dimana desahan itu menggema,
Dialiri birahi yang akan hentikan waktu,
Hanya berdua dalam angin.
Di halaman belakang rumahmu;
Kucing bercengkrama,
Hendak memangsa,
Apakah itu malam?
Atau mereka jua ingin nikmati sisa purnama dengan senggama?
Di halaman belakang rumahmu;
Ibumu berkata:
Cintailah anakku sepenuh hati,
Bahagiankanlah dia,
Dan buat dia tersenyum slalu.
Bukan karena aku takut ke ruang tamumu.
Bukannya aku pengecut.
Aku masih malu, kasih.
Aku hanya bisa terdiam di halaman belakang rumahmu.
Menunggumu datang dengan seuntai senyuman.
Atau, memelukku dari belakang sembari berkata: aku sayang kamu..
Diantara sisa purnama.
Langit masih benderang.
Merona diantara kelam.
Hangatkan gumulan cinta kita dalam birahi.
8 komentar:
kata yang ia ucapkan bukanlah hanya kata yang hanya dapat didengar oleh inderamu, adalah sebuah doa untuk kita,,, aku bahagia kau mencintaiku, aku bersyukur kau miliki aku...
kembali bersenggama! :D
senggamanya ama sapa tu yo?
wkwkwkwkwkw..
Request puisi tema Semangad Hidup yo..
Klo bisa..
Thanks B4
menurutku kalo ga ada kata senggama en birahi, puisimu bisa lebih manis moyo...
but overall, puisimu puitis, as always, romantis juga, hohoho
isi aja kalimat bersenggama di puisimu nok!
so sweet, menyentuh kalbu :)
terlihat vulgar tapi tetep sisi manisnya tetap tersurat..
like it...
aku suka bait pertama. selanjutnya, terasa kurang gigit. :)
terimakasih komennya....
menjadi sebuah acuan bgi saya untuk melakukan yang lebiih baik...
Post a Comment
Hujat lah !!!