Nasib sang ibu.

Monday, January 25, 2010, at 1:43pm


Ya, ketika itu hujan mengguyur semesta.

Disambut tangis sang ibu.
Ibu itu berlinang air mata.

Kenapa?

Ibu itu sedih dan gembira.
Sang putri tercinta di pinang seorang lelaki.
Ia relakan kepergiannya.
Tapi hatinya pun terasa berat relakan putrinya pergi.

Sang putri yang dirawat sedari masi orok hingga kini.
Hingga ia bisa tentukan hidupnya.

Linangan air mata itu adalah kebahagiaannya.

Dia berusaha tegar.

Bagaimana sang putri?
Tentu ia menangis campur bahagia.

Ia akan tinggalkan ibu dan keluarganya.
Namun ia juga akan menjalani hidupnya yang baru.

Guyuran hujan semakin deras ketika sang anak mulai pamitan.
Oh Tuhan...
Ini lah akhir.
Tapi tak ada bekas ibu tak ada juga bekas anak.
Semua masi tetap sama.
Sampai ajal menjemputnya.

Cinta ibu tak kan pernah hilang namun kita selalu anggapnya remeh.

Disebuah pernikahan teman.
25/01/2010.

0 komentar:

Post a Comment

Hujat lah !!!

 

MOYO © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates