hanya semu dan sendu.

Haruskah?

Aku memagut kesendirian.
Mencumbu setiap kesunyian.
Hanya untuk pergi darimu.
Semu.

Aku dicaci rembulan.
ketika sang kejora tak lagi ada.
Ketika hatiku membeku nan membatu.
Ingin ku mencumbumu.

Tak mungkin ku rengkuh dirimu (lagi).
Ku biarkan kau tersenyum.
Meski aku di bekap sendu.

Hanya semu.
Dan aku sendu.
Tak lagi seperti dulu.


Di bawah mendungnya denpasar.
19/07/2010

1 komentar:

Anonymous said...

dan pabila kata telah hilang dari rima, puisi tak bermakna, dan kenangan hanyalah hujatan sia2
masih ada, masih ada tangannya yang dapat kau rengkuh, bersama, bersama dalam perbedaan tanpa harus semu

Post a Comment

Hujat lah !!!

 

MOYO © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates