nikmati sisa birahi. (mencumbu rembulan)

Sendiri.
aku masih nikmati sisa senggamaku dengan rembulan.
Di pelataran istani kertas, ku cumbu ia penuh nafsu.
Berpeluh, bermandikan birahi yang menggebu.

Tak sejengkal dari tubuhnya yang terlewati dari jilatanku.
Air liurku mengalir di setiap lekuknya.

Ia tersenyum.
Menikmati setiap orgasme yang ia rasakan.
Mendesah di setiap klimaks yang di rasa.
Mengulum kesunyian hingga datangkan kepuasan tiada tara.

Apa aku hina bercinta dengannya?
Dengan rembulan yang suci.
Dengan sang dewi yang terang menyinari.
terhanyut hawa dan nafsu manusiawi.

Ingin ku cumbu slalu.
Habisakan malam bersama.
Di setiap aliran birahi yang menjalar hingga ke jiwa.

Aku bukan binatang.
Aku hanya manusia yang penuh birahi.
Yang hanya ingin mencumbu rembulan.
Di temani gemintang yang benderang hempaskan sunyi.


Rembulan tersenyum.
Nikmat.
Di setiap hembusan nafas, mengalir birahi seorang jejaka.
Yang tak kuasa,ingin mencumbunya.


Menatap rembulan.
19/07/2010

5 komentar:

Ian D. Sitompul said...

waaaaaaaaaaaah!!!!
tepuk tangan!!!!!
kata-kata yg berani dan lantang disuarakan!!!
saluuuuuut!!!!
:D

Dedot said...

wah keren puisinya bro...

follow balik ya,salam kenal.

Pande Parwata said...

@ian
thx bro... :D

@dedot
aku udah follow
thx yah :)

Life In Mono said...

tampaknya punya bakat nulis puisi ...mudah2an bisa jadi seperti seno gumira aji darma ya...you adore him , rite ? (sotoy ya gue..hehe)...follow balik ya

Pande Parwata said...

anda benar,,, beliau inspiratif banget :)
udah di follow back yah.. :)

Post a Comment

Hujat lah !!!

 

MOYO © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates