Gemintang Terakhir

Jutaan gemintang.
Terangi langkah demi langkah kakiku.
Di antara kelamnya bayang semu akan kehadiranmu.
Yang membuat aku terdiam pilu.

Aku ingat betapa dulu kita tertawa.
Ketika kau raih sekepal impian dengan penuh senyum.
Saat itu kau genggam tanganku.
Erat dan pasti, kau lakukannya dengan hati.

Tapi dunia sudah berputar.
Kau tak lagi seperti kau yang dulu ada untukku.
kau tak lagi seperti kau yang mengumbar seuntai senyum yang membuat ku tersenyum.
Kau tak lagi seorang malaikat malam yang selalu disampingku, temani nyenyaknya tidurku.

Tak ada sepatah katapun yang kau ucap di malam itu.
Dimana saat bulan begitu indah untuk dicumbui.
Tapi kau terdiam.
Mengharu dan membisu.

Hingga ketika bulan terlelap.
Gemintang tak nampak hiasi langit.
Engkau masih tertunduk dan terpaku.
Diam dan membisu.

Kau tak lagi kau.
Aku sudah kehilangan arah.
Tak tahu harus kemana mencarimu.
Mencari dimana sesungguhnya engkau yang sedari dulu tersenyum untukku.

Kusibak tabir malam.
Aku maki rembulan.
Mencari diantara gemintang.
Mencari mu diantara kolong kolong langit yang tlah lapuk.

Hingga gemintang terkahir.
Aku tak bisa menemukanmu.
Menemukan senyum manismu.
Hanya harapan semu.


Ubud,
28-10-2010

1 komentar:

Anonymous said...

great work !!!

Post a Comment

Hujat lah !!!

 

MOYO © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates