bukanlah hujan

Aku bukanlah hujan yang mampu lenyapkan derita diantara airmatamu.
Ataupun awan yang mampu datangkan kesejukan diantara panas jiwamu.
Tak jua kabut hitam yang lenyapkan rindu.
Yang mengadu untuk bertemu.

Angin tak lagi sopan menyapa kalbu.
Merobek seisi hati begitu dalam.
Tinggalkan nganga dan derita.
Membawa hujan rindu yang tak kunjung usai.

Tetes demi tetes hujan sirnakan air mata.
Mengalir diantara beriak yang kemudian lenyap.
Tapi kenapa dengan derita?
Menganga dan perih, aku tak kuasa tuk menangis.

Terisakku di bawah kucuran hujan.
Bukan karena takut tapi aku rindu.


Dia sudah mati.
Jiwanya mengalir seiring air hujan diatas bumi.
Menahan tangis derita untuk pencinta.
Dan akan menanti dari semua yang telah mati.


Luka merah menganga menjadi biru.
Hati ini sudah mati.


Aku mati rasa.

Ingin mati dan membunuh sepi

Dan berlari.

7 komentar:

peggyAri said...

baca gini pas gigi tambelanku lagi goyang dan di tv lagi menimbang nimbang mulu... maka akupun berlari..kepingin mati rasa :)*yahudpuisinye

Gustra Adnyana said...

Senangnya kemarin bukan hujan

M. Lim said...

ih, KOK SEDIH SIH!!!
*buangmuka*

dwinda said...

nice!

Patty said...

sedih :'(

*dibawah-remang2-lampu-cafe-dan-suasana-sore-yang-temaram*

Pande Parwata said...

huaaa komenya semua sedih...

makasi bagi yang udah komen ;)

Unknown said...

pgn ketawa baca komennya bu Ar *maap

Post a Comment

Hujat lah !!!

 

MOYO © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates