Bulan ingin menangis.
Di malam sunyi.
Yang miris, ia terluka oleh cinta.
Entah kapan ia jatuh cinta.
Tangis yang lenyapkan sepi.
Di sisi rindu yang tak lagi beku.
Ia sakit karena cinta.
Menangispun karena cinta.
Tapi adakah yang tahu, kapan ia jatuh cinta?
Tak sanggup ia punguti sisasisa cinta yang tergeletak begitu saja.
Semuanya tabu.
Bagai abu yang tak kunjung lenyap diantara debu.
Mengalir diantara kelu darah yang membeku.
Ia dimadu?
Tangisnya tak jua berhenti.
Musim gugur berganti.
Musim semi seiring sepi.
Bulan pun menyapa mati.
Tak ada tangis.
Bekukan sepi.
Ia tak'an menari.
Mungkin kan mati
2 komentar:
huww.. mau nangis rasanya bc puisi ini
keren :)
Post a Comment
Hujat lah !!!