surat untuk kejora 2 (kan ku kecup bibirmu)

apa kau tak lelah kejora?
Ini sudah subuh, masih saja kau terangi malamku.
Tersenyum indah kau disana.
Tidak kah kau lapar?
Sedari mentari mulai mengantuk dan tertidur kau mulai berjibaku melawan dinginnya malam keluar dari sesaknya awan.
Apa kau sungguh kuat bergekantungan diatas sana?
Penuh rona cahaya buat diriku bisa melihat wajah kusamku diatas gundukan tanah basah yang harum di nalam kelam nan sunyi ini.
Hanya cahaya mu lah yang temani setiap langkahk, mengiringi lantunan orkestra malam para jangkrik yang gaduh tapi berirama.

Kejora....
Kau mekarkan bebunga di setiap senyum manismu.
Kau buat kekupu beterbangan hampiri tubuh yang mulai bau tanah siap untuk dimasukan liang lahat.
Kau warnai kertas hitam kelam hidupku.
Berjuta makna kau ciptakan di setiap tawamu.

Ku tak pernah liat kau teteskan air mata.
Ku tak pernah liat kau meringis kesakitan.

Jika itu terjadi.
Kan ku usap air mata yang menetes basahi wajahmu.
Takkan kurelakan air itu mengucur bak darah yang mengucur deras dari luka di dada yang di hujam pisau belati penuh benci.

Kan ku isap lukamu agar kau tak lagi merintih.

Ku kan lengkapi semua itu dengan kecupan lembut di bibirmu yang akan hantarkanmu ke peraduanmu.
Agar besok kau bersinar lagi.
Dan cahayamu tak pernah pudar, wahai kejora.

Berbaring melihat kejora.
6/6/2010

kan ku kecup bibirmu.

1 komentar:

Anonymous said...

kecup kejora mu

Post a Comment

Hujat lah !!!

 

MOYO © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates