Di sudut kantin.(apa mungkin aku terkenal)

Wanita di sudut itu kawan.
Kerlingan matanya buat semua lelaki jatuh dalam buainya.
Bulunya matanya lentik.
Berkedipkedip tapi tak binal.

Iya.
Ku akui aku terpana melihatnya.
Tapi tak hanya aku.
Lihat!
Semua mata lelaki yang ada di kantin ini tertuju pada seorang wanita manis berkulit kuning langsat,pipi berpendar merah dan kerlingan mata yang menawan.

Dia begitu memukau semua insan.
Semut yang kecil itupun berhenti berciuman dengan sesamanya hanya karena ingin mendekati dan menyentuh bidadari itu.

Shit!
Aku dikalahkan semut yang se-upil itu.

Kantin kumuh ini berubah jadi taman bunga.
Itu karena dia.
Dia bawakan harum berjuta bunga.
Taburkannya di setiap sudut kantin penuh sesak,kumuh,bau peluh.
Bahkan curut pun juga jadh pelanggannya.

Dia sendiri.
Sendiri menguyah chitato di sudut kantin kampus ini.

Tak ada yang mendekatinya.
Kecuali semut!

Huh.
Diriku sungguh tersiksa.
Terpenjara diantara keberanian dan kepengecutan yang ku punya.

Sudah sejam aku perhatikan dia.
Makananku dihabiskan lalat.
Mataku tak bisa lepas dari dia.

Hening tapi tak mencekam.
Degup jantung terasa semakin kencang.
Berguncang bak gempa bumi.
Luluhlantakkan diriku ini.

Apakah ini jatuh cinta pada pandangan pertama?
Atau hanya aku kagum semata?

Ups...
Dia tau aku memperhatikannya.
Dia tau aku mencuri pandang padanya hingga makananku dihabiskan lalat yang lahap karena kelaparan.

Hening mulai mencekam.
(bukankah di kantin ini ramai? Mengapa terasa hening?)
darahku membeku.
Semua fungsi organ vital tak bekerja.

Aku mati suri kawan!

Aku tak sanggup lagi tuk memandangnya.
Aku takut jika ia menghampiriku menampar atau menyiramku dengan teh botol yang ada di genggamannya.

Aku tertelunduk.
Diam membatu.

Aku tersentak.
Sebuah tangan menepuk pundakku.
'hey,kamu andi kan?'
suara merdu terdengar.
Jantungku berdegup tak karuan.
Siapa orang dibalik suara merdu ini?
Sementara pandanganku terpaku di sudut kantin dan menyadari bahwa dia menghilang.

Janganjangan dia dibelakangku' racauku dalam hati.

Aku menjawab dengan gagap,membalikan badan dan melihat yang mpunya suara.
'iya,aku andi,dan..'
bibirku di tutupnya dengan telunjuknya.
Bisa kurasakan halus jemari dan wangi kulitnya.

Sst..jangan banyak bicara. Aku tau kau perhatikanku sedari tadi. Dan aku tau kau andi. Mahasiswa jurusan arkeologi yang tersohor seantero kampus. Siapa yang tak kenal kamu?
Dia mengoceh dengan jarak hanya sejengkal dari tubuhku.

Aku tersenyum.
Bukan senyum bahagia.
Aku bingung.
Sejak kapan aku punya penggemar?

Ah persetan.
Dia manis nan cantik.
Apa salahnya aku dekati dia?

Mau kah kau makan semeja denganku? Ajaknya penuh senyum.

Aku menganguk layaknya kerbau yang di cocok hidungnya.

Kamipun semeja.
Makan bersama.
Hingga senja mencekam.
Namun aku masih bingung.

Aku ini siapa?
Sehingga seorang wanita cantik mau bersanding denganku disini.
Meski hanya semeja berdua.
Bercengkrama meski aku tak tau siapa dia sebenarnya.


Di sudut kamar usang.
12.04.10.

Apa mungkin aku terkenal?

0 komentar:

Post a Comment

Hujat lah !!!

 

MOYO © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates