Memori II (Semua Tentangmu)

Ketika.
Sang surya terlelap.
Symphony malam mulai terdengar.
Rona rona jingga melukis langit.

Ketika itu ku rindukan peluk hangatmu.

Semilir angin terasa berbeda.
Ini lebih menusuk.
Menancap hingga sendi sendi tak lagi bisa menopang badan ini.

***
Aku rindu dekap hangatmu sayang.

Malam tak segelap malam ketika itu.
Dimana kita menatap langit yang penuh gemintang.
Bahkan sinar rembulan terangi deburan ombak yang sedari tadi hanya terdengar sayup sayup di telinga.
Dekapan eratmu hangatkan tubuh yang dihembuskan angin malam. Desah malam tak terasa lagi!

***
Aku rindu genggam tanganmu.

Ingatkah engkau.
Di Saat kita lalui bebatuan. Langkahkan kaki di tanah impian. Tanganku dan tanganmu.
Tak bisa dipisahkan. Semakin erat dan menghangat.

***
ku ingin kecupan itu.

Saat lolongan anjing berkumandang. Malam yang hening dan sepi mulai mencekam. Kau berikan aku kecupan. Tepat disini. Aku masih bisa rasakannya. Kecupan itu menjadi temanku, penghantarku pulang kerumah.
Dan temaniku hingga terlelap.

***
kini kau nun jauh disana.
Ku tak bisa lihat senyum itu lagi.
Dekap hangat yang slalu kau berikan dulu, tak bisa kurasakan kini.

***
Aku kedinginan disini.
Ku ingin kau peluk tubuhku seperti yang kau lakukan ketika itu.
Jangan lepaskan.
Karena ku tak ingin kau pergi.
Genggaman tangan yang dulu enggan kau lepas hanya menjadi fatamorgana kini.
Aku masi rasakan halus tanganmu di tanganku.

Kini malamku tak seindah ketika itu. Aku tak bisa terlelap tanpa kecupan itu. Aku ingin kau kecup lagi bibir ini agar aku bisa terlelap. Dan ku ingin kau hadir dalam setiap mimpi mimpiku.

Uh...
Inikah terjangan rasa rindu akut?


Di atas kasur usangku. 19.04.10.

Aku rindu kamu sayang.

0 komentar:

Post a Comment

Hujat lah !!!

 

MOYO © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates