Dimana cinta kita sayang?

Ini hujan yang sama.
Hujan yang dulu pernah warnai hari hari kita berdua.
Aku tak'an pernah lupa.
Tak'an pernah sirna dari ingatanku ini.

Ketika itu.
Sang surya tlah terlelap.
Langit di taburi jutaan bintang.
Berkelip indahkan malam.

Ketika 10 tahun yang lalu.
Kau rangkul tubuhku.
Tubuh kecil dan lemah ini.
Kau gendong dan bawaku kesini.
Disini diruangan dimana kita bercumbu untuk pertama kalinya.

Ketika itu.
14 februari 1995.
Itu malam pernikahan kita.
Malam yang melelahkan.
Tapi cinta penuhi seisi ruangan ini.

Iya.
Itu malam pertama kita.
Malam dimana kita memadu kasih.
Lepaskan hasrat.

Dunia hanya milik kita.
Di ranjang besar.
Berkelambu emas.
Bertburkan bunga mawar merah.
Semerbak harum.

Ketika itu.
Tepat jam 10 malam.
Kau mengucap janji setia.
Bersumpah demi Tuhan.
Bersumpah di bawah nama ibumu.
Kau tak'an tinggalkan aku.

Kau belai setiap lekuk tubuhku.
Kau kecup.
Terbangkan aku hingga langit ke tujuh.

Ah...
Betapa nikmatnya malam itu.
Kau curahkan seluruh kasih sayangmu padaku.

Tapi.
Itu 10 tahun yang lalu.
Dan sekarang semuanya berbeda.

Hujan yang turun berbeda rasa.
Desahan angin tak lagi sejuk'an hati.

Apa yang terjadi?
Apa?

Apakah kasih sayangmu tak seperti dulu lagi?

Apakah 10 tahun tlah buat cintamu padaku kadaluarsa?

Uh....
Ku rindu belaianmu ketika itu.
Ku inginkan kecupan yang seperti dulu.

Meski tak diranjang yang sama.
Dan waktu yang tlah berjalan.

Mungkinkah cintamu tlah terkikis oleh waktu?

Ku tak temukkan senyumanmu di kamar ini.
Desahan desahan kita tak terdengar lagi.

Aku di tertawakan tembok tembok putih ini.
Semuanya membisu.
Semuanya membatu.
Ketika ku tanyakan pada mereka.
'Dimana cinta aku dan dia?'.
'Kemana ku harus mencarinya lagi?'.

Dia masi ada.
Dia masi makan sarapan yang ku sajikan.
Kami masi tidur bersama.
Tapi semuanya tak seperti dulu.

Dimana janji setiamu padaku?
Sumpah setia atas nama Tuhan dan orang tuamu?

Apa yang salah denganku?

Iya.
Sekarang aku renta.
Aku mengidap penyakit.
Aku jalang.
Aku tak bisa puaskan hasratmu.
Tapi haruskah seperti ini?

Apakah kau masih cintaiku?

31.03.10.

Haruskah secepat itu cinta ini kadaluarsa?
Haruskah semuanya dengan cepat terkikis oleh waktu?

Cintaku tak'an pernah lekang oleh apapun.

Dari : cinta seorang istri pada suaminya.

0 komentar:

Post a Comment

Hujat lah !!!

 

MOYO © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates